Pages

Marah-Marah

0 komentar
Aku terluka oleh semua
Kata-kata kasarmu
Bila tak suka
Jangan engkau hina
Caci maki diriku

HADIRNYA "Second Love"

0 komentar
Saat ku jumpa cinta pertamaku
Ku merasa bahagia bisa bersamanya
Selalu menjalani hari-hariku dengan cintanya
Tahun dan tahun berlalu
Namun kedustaan datang
Hancur, dan menghancurkan semua
Cinta yang selama ini ku rajut dengannya
Telah terpecah belah tak tersisa
Dia pergi tinggalkanku sendiri
Dia lebih memilih dirinya dibanding diriku

Kepergianmu

1 komentar
Ku iringi langkahmu sampai ke akhir jalan
Sungguh berat terasa menyadari semua
Di saat terakhirku menatap wajah itu Terpejam kedua mata dan terbang selamanya

Air Mata Sahabat

0 komentar
“Teett...teett”, bel pulang telah berbunyi. Saatnya kami semua bergegas pulang. Segera tanganku menjamah tas.
“Dinn, ekstranya masuk ta?”, tanyaku pada Dinna yang duduk sebangku denganku.
“Iya Zha, kamu ikut atau nggak?”, jawab Dinna.
“He’em aku ikut, tapi biasalah aku mau pulang dulu, laper ini perut! Hehe”, candaku.
“Halah.. pancet ae kamu iki! Ya udah ndang pulang gih”, saut Dinna.
“Oke bebh ”
Lalu dengan segera aku menuju ke parkiran motor dan mengambil motorku. Tak lama kemudian aku sampai di rumah. Setelah sholat dan makan aku langsung kembali ke sekolah lagi, dengan terburu-buru aku masuk ke kelas ekstra. Hadehh, ternyata sudah masuk, dan tanpa disengaja aku duduk berdekatan dengan Rahma. Rahma adalah salah satu sahabatku yang berlainan kelas denganku.

Terlalu Berharga

0 komentar
Dalam gelapku kau selalu hadir untukku, tak peduli dengan keadaan yang sedang kau rasakan, kau tak pernah membiarkan diriku dalam kesepian, kau hadir disetiap aku membutuhkanku, kau benar-benar sesosok jiwa yang melengkapi hidupku “SAHABATKU”.

Satu yang Ku Dapat

2 komentar
“Hufft, kenapa mimpi itu terus datang ya? Kenapa harus dia yang datang dimimpiku? Kalau seperti ini terus aku bisa jadi tambah ill feel sama dia”, tanyaku pada diriku sendiri.
“Laii...”, tiba-tiba Ista masuk ke kamarku.
“Aku kok kepingin ya punya cowok ganteng, cakep, keren, dan baik!! Hehe”, sautku begitu saja ke Ista.
“Haduh Laii, aneh-aneh saja kamu ini. Kita itu lagi UTS, jangan mikirin cowok dulu dong?”
“Ista, Ista... Hidupku tuh hampa tanpa cowok, seakan-akan kesulitan menghirup oksigen, hahay”, candaku ke Ista sambil tertawa.
“Wah, sudah-sudah Laii. Lebay kamu ini!! Ehh tapi Laii,denger-denger Zuhdan lagi cari cewek tuh, mau nggak aku kenalin sama dia?”, cetus Ista.
“What? Zuhdan kamu bilang? Ista, aku benci banget sama Zuhdan. Aku sendiri bingung kenapa aku bisa benci banget sama dia. Sudah deh Ist jangan dibahas lagi”, jawabku kesal.
“Iya-iya Laii”