“Hufft, kenapa mimpi itu terus datang ya? Kenapa harus dia yang datang dimimpiku? Kalau seperti ini terus aku bisa jadi tambah ill feel sama dia”, tanyaku pada diriku sendiri.
“Laii...”, tiba-tiba Ista masuk ke kamarku.
“Aku kok kepingin ya punya cowok ganteng, cakep, keren, dan baik!! Hehe”, sautku begitu saja ke Ista.
“Haduh Laii, aneh-aneh saja kamu ini. Kita itu lagi UTS, jangan mikirin cowok dulu dong?”
“Ista, Ista... Hidupku tuh hampa tanpa cowok, seakan-akan kesulitan menghirup oksigen, hahay”, candaku ke Ista sambil tertawa.
“Wah, sudah-sudah Laii. Lebay kamu ini!! Ehh tapi Laii,denger-denger Zuhdan lagi cari cewek tuh, mau nggak aku kenalin sama dia?”, cetus Ista.
“What? Zuhdan kamu bilang? Ista, aku benci banget sama Zuhdan. Aku sendiri bingung kenapa aku bisa benci banget sama dia. Sudah deh Ist jangan dibahas lagi”, jawabku kesal.
“Iya-iya Laii”